Kamis, 03 November 2011
Daun, bunga, dan world cup.
Aku pikir aku beruntung datang ke sini di awal Mei, karena musim semi baru saja tiba. Aku masih bisa melihat tulip di Keukenhof bahkan di pinggir-pinggir jalan dan di kebun orang. Juga aku masih bisa melihat bunga Muur yang putih mungil menyemak di bawah pohon-pohon besar di hutan dan Lelitjes van Dalen, bunga warna putih kecil bentuknya seperti lonceng dan baunya wangi sekali. Lelitjes van Dalen ini nama lainnya Lily of the Valley. Pohonnya tidak tinggi nyaris seperti tanaman semak. Bunga ini juga sering kita lihat dijual di toko-toko bunga. Kata temanku yang tinggal di Swedia, kalau di sana tidak boleh sembarang dipetik. Hihi... beruntung di rumah temanku Indah, pohon bunga ini tumbuh liar di halaman belakang rumahnya. Sesekali aku memetiknya untuk kurangkai di dalam vas kecil lalu kutaruh di jendela. Selain kedua tanaman itu masih banyak lagi bunga-bunga lain yang tak kalah indahnya. Beberapa ada bunga-bunga di hutan yang sekarang sudah selesai berkembang.
Selain mengamati aneka bunga yang sangat memanjakan mata, aku juga bisa merasakan perubahan cuaca dan udara dimana daun-daun pohon semua masih berwarna hijau muda. Kelihatan begitu segaar dan sejuk. Alam begitu sangat damai. Daun-daun yang masih berwarna hijau muda itu kemudian pelan-pelan berubah menjadi hijau lebih tua. Pemandangan luar biasa. Aku seperti melihat kehidupan yang baru bertumbuh.
Oh iya kebetulan saat ini juga bersamaan menjelang diadakannya World Cup. Sebagai negara yang sangat maju dunia persebakbolaanya sudah pasti Belanda sangat antusias menyambut World Cup ini. Dimana-mana kita banyak melihat bendera oranye terpasang, baik bendera ukuran besar sampai flag chain dipasang di rumah-rumah. Beberapa waktu yang lalu sempat melihat stadionnya Ajax di Amsterdam. Wow...stadionnya besar dan megah. Aku pikir jika sebuah klub besar dan profesional memang harus punya stadion yang besar dan lengkap fasilitasnya. Itu baru stadionnya Ajax belum klub-klub lain di seantero Belanda. Kapan ya Indonesia yang punya dua ratus juta lebih penduduk bisa bicara di ajang persepakbolaan dunia? Hm...miris liat fasilitas dan pembinaanya yang masih jauh dibanding di sini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar