Kamis, 03 November 2011

Kedatangan tamu

Hari ini cuaca mendung bahkan sempat hujan gerimis. Begitulah di sini cuaca benar-benar tidak bisa diduga. Sebentar terang, sebentar mendung lalu hujan walaupun saat ini masuk musim semi.Karena hari ini adalah  minggu jadi suasana agak berbeda. Kebetulan hari ini tidak pergi kemana-mana. Pagi-pagi aku ingin bikin bakwan alias bala-bala. Bahannya antara lain dari sisa tauge kemaren, dan wortel, juga daun bawang. Kali ini terigunya tidak aku campur dengan telur biar rasanya sama seperti bala-bala yang suka dijual  abang-abang di pinggir jalan. Bumbunya cuma merica bubuk, bawang putih bubuk, garam, dan bouilon. Setelah semua bahan dicampur lalu diaduk hingga merata lalu digoreng sesendok demi sesendok. Jadinya...lumayan untuk kudapan di hari yang mendung dan agak dingin. Enaknya memang dimakan panas-panas dengan cabe rawit. Kalo udah dingin gak begitu asik lagi.

Ketika waktu beranjak siang datanglah sepasang suami istri, namanya Pak Ferry dan ibu Yeti, mereka sudah tinggal di Belanda selama 58 tahun.  Mereka berasal dari Jawa Timur. Pak Ferry asal Malang sementara istrinya Indo Surabaya. Ngobrol punya ngobrol, Pak Ferry itu dulunya adalah tentara pelajar lalu dia pernah mendapat bea siswa ke Belanda tapi setelah lulus dia tidak kembali ke Indonesia, tapi katanya uang  selama dia bersekolah sudah dikembalikan kepada negara. Katanya loh...:)  Pak Ferry punya kebiasaan yang agak ajaib yaitu selama  dia tinggal Belanda sekian lama, justru dia tidak suka makan nasi, tapi lebih suka makan roti. "Nasi di sini beda dengan nasi di Indonesia. Kalau saya ke Indonesia  baru saya bisa makan nasi banyak. Rasanya lebih enak," katanya.  "Hihi...masak sih, Pak. Mungkin bapak masih terikat dengan romantisme masa lalu, " dalam hatiku.  Jadi  setiap hari sang istri makan nasi sementara si suami makan roti.  Istrinya pintar sekali bikin kue dan masak. Siang itu istrinya membawa bolu kukus satu loyang.  Di sini mereka menyebutnya roti  kukus. Bentuknya seperti marmer cake tapi dikukus. Waduh jadi ingat buatan mamaku. Bu Yeti ini selain jago bikin roti kukus juga jago sekali bikin lapis legit. Banyak orang di sini yang suka pesan lapis legit buatannya. Berbincang dengan mereka sungguh menyenangkan.

Obrol punya obrol ternyata saat itu bu Yeti dengkulnya sedang sakit. Biasanya wanita kalau  sudah berumur sering mengalami apa yang disebut osteoporosis di dengkul yang mengakibatkan sakit dan susah berjalan. Begitu pula dengan Ibu Yeti ini.  Rencananya dia akan dioperasi dengkulnya. Istilah mereka,  dengkulnya mau dibongkar diganti dengan teflon. Hehehe ada-ada aja.  Di sini banyak wanita yang dengkulnya mengalami gangguan memilih menjalani operasi. Hanya saja, kalau harus operasi dengkul lebih baik memang badannya jangan gemuk, karena jika badannya gemuk tetap susah berjalan. Karena harus menyangga badan yang berat.

Menjelang sore kita asik ngobrol sambil menikmati bakwan dengan cabe rawit ditingkah hujan di luar....hm nikmat dan tanpa terasa mereka pun akhirnya harus berpamitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar