Jumat, 04 November 2011

Horor...hoor!



Gak terasa pulang dari rumah Narti jam sebelas malem. Sampai rumah jam 12 malem. Masuk halaman rumah harus melewati jalan hutan yang gelap gulita. Sepi gak ada siapa pun. Hanya suara kaki yang menginjak jalan kerikil. Sampai di depan pintu rumah, Indah baru sadar kalau kunci rumah hari itu tidak terbawa. Kita nge-bel rumah, tapi gak ada orang yang denger. Karena memang rumahnya besar dan kamar tidur terletak di lantai atas. Indah berusaha menelepon , tapi tidak ada yang menjawab. Indah ketok-ketok rumah juga gak ada yang denger.  Menunggu pintu di buka di halaman rumah yang besar mana gelap,  duh  bikin bulu kuduk berdiri (dasar penakut). Untung akhirnya suaminya denger juga lalu pintu pun terbuka. Lega rasanya. Eits tapi sebentar, kok Indah gak langsung masuk rumah? Dan tiba-tiba dia bicara dengan bahasa yang tidak aku kenal. Karena hari sudah malam dan aku merasa takut untuk berlama-lama di halaman yang gelap dan sepi akhirnya aku pun langsung naik ke atas. Tapi sampai di atas aku tidak langsung bisa tidur bahkan sampai agak pagi aku baru ketiduran. Paginya aku bertanya pada Indah, katanya semalam pas dia mau tutup pintu gerbang, dia melihat banyak "makhluk".  Lalu dia berusaha mengusirnya. Dia melihat tetangga sebelahnya memakai jasa orang pinter (dari afrika) untuk (mungkin) memagari rumahnya. Indah melihat banyak pocong di bawah pohon dekat gerbang rumahnya.  Waduh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar