Sabtu, 14 April 2012

Ke Radio Nederland






Iwan, Indah, dan Ikyu hari ini akan datang ke Hilversum, karena Iwan dan Indah (Indonesia Bertindak)  mau diintervieuw ama radio Nederland.  Sesampainya di rumah Indah, mereka diantar oleh Chiel  ke  studio. Seperti napak tilas akhirnya aku  datang ke tempat ini lagi.  Dulu aku pernah diinterview di sini, tapi itu sudah lama sekali sekitar akhir 92.  Saat itu aku diinterview oleh jurnalis kawakan pak Asbari. Nurpatriakrisna.  Studio Nederland bagus sekali .  Saat itu kebetulan pas ke sana berbarengan dengan tim dari Dewan Pers Jakarta.  Mereka sedang melakukan kunjungan kerja, diantara mereka tampak Bambang Harimurti (eks bosnya majalah Tempo), Bagir Manan, dan masih banyak lagi. Orang-orang Indonesia yang bekerja di radio itu sangat ramah. Karena waktu itu sudah jam 12 siang, kita langsung diajak makan siang di kantin.   Kantinnya mirip food court.  Di sana tersedia sup, salad,  sandwich, dsb.  Minuman pun ada yang dingin dan hangat.  Aku memilih sandwich isi salmon.



Sambil makan kita ngobrol dan berkenalan dengan Pritta, Feba, Alfons, Juliani  yang bekerja di radio Nederland ini dan masih ada beberapa lagi.  Begitulah aku dan Ikyu menunggu Iwan dan Indah diinterview.  




Setelah selesai lalu kita langsung diajak Chiel ke Zutphen.  Rasanya indah sekali bisa jalan-jalan ke Belanda bersama teman. Sesampainya di Zutphen kita diajak berkeliling kota. Mereka (Iwan dan Indah) keliatan sangat mengagumi gereja yang berubah fungsi menjadi perpustakaan, mereka juga mengagumi rumah Indah yang antik dengan mawar yang tengah berbunga mekar berwarna pink merambat di depan pitu masuk.  So romantis. Kita pun berkeliling centrum...lalu jalan-jalan  melihat benteng, museum....dan banyak lagi. Setelah lelah berkeliling maka waktunya kita menikmati  ice cream di Talamini.  Tempat Ice cream ini banyak sekali dikunjungi orang.  Memang setiap musim panas, toko ice cream selalu diserbu orang.  






Duduk-duduk sambil menikmati ice cream dan matahari yang hangat banyak dilakukan orang di sini. Karena hari sudah sore, kita pun pulang menuju Hilversum.  Di rumah sudah menanti makanan Indonesia seperti;  sate, karedok, balado telor, bacem tempe en tahu, nasi kuning...karena ternyata hari itu sekalian merayakan 25 tahun Indah tinggal di Belanda. Lucunya pas bertepatan dengan penandatangan pembelian rumah di Zutphen sekaligus kedatangan keluarga Iwan juga. Ah apakah ini sebuah kebetulan?  Rasanya gak ada yang kebetulan di dunia ini. Lalu ini apa? Adakah ini sebuah jawaban atau pernah ada kaitan dengan past life kita???  Suasana meriah sekali. Kita menikmati makanan di halaman belakang dengan ditemani kehangatan dari api unggun.  Sampai tak terasa waktu sudah menjelang malam.  Dan mereka harus pamit pulang. Duh aku merasa sedih. Hiks. Aku kelayu


2 komentar:

  1. Dear mbak....saya Jati Mahatmaji dari Majalah Tempo Jakarta, sebelumnya kami bermaksud untuk mengangkat tulisan mengeni tutupnya RNW berbahasa Indonesia, namun sayangnya kami tidak memiliki stok foto mengenai RNW, setelah saya melihat-lihat di internet, saya membaca tulisan mbak, dan sangat terkesan dengan foto2nya, maka dari itu bisakah kami meminjam beberapa foto yang mbak publikasikan ini, untuk kemudian akan kami publikasikan dalam mbentuk Majalah Tempo?

    Please reply ya mbak, karena dimari deadline nya agak maju, hehehe..... kalo bisa mbak, bolehlah kiranya dikirimkan melalui email, lengkap dengan kredit fotonya, maksudnya si fotografer atau si pemilik fotonya.

    Terima kasih banyak mbak.

    Salam kenal

    Jati Mahatmaji

    BalasHapus
  2. oh iya alamat email saya,

    jatimahatmaji@yahoo.com

    BalasHapus