Sampainya dari Utrecht udah sore. Kita harus bersiap-siap lagi ke Huizen mau lihat Arthur (anaknya Nuraini) manggung dengan bandnya. Aku, Indah dan Dewi berangkat menjemput Ani Suwandi lalu kita berempat menjemput Nuraini di rumahnya. Rumah-rumah di Belanda gak ada yang berantakan. Semuanya resik termasuk rumah si Nur ini. Di halaman belakang rumahnya kita ngopi en ngeteh dulu, baru kita berangkat ke Huizen. Sampai di tempat pertunjukan suasana masih sepi. Mungkin bersamaan dengan pembukaan World Cup jadi orang-orang lebih suka menonton pembukaan di teve. Jam 21 malam baru tempat itu dibuka. Sebuah ajang untuk anak-anak muda beraktivitas yang nonton cuma sedikit. Ah untung ada ibu-ibu alias temen-temennya Nuraini yang meramaikan suasana. Musiknya bener-bener keras. Aku susah menikmatinya, karena aku pikir antara melodi dan alat musik gak jelas harmonisasinya. Ah mungkin memang gak nyambung aja sama seleraku. Duh...awalnya sih jantung berdebar saking keras musiknya, tapi lama-lama jadi biasa juga. Setelah anaknya Nuraini selesai manggung lalu disambung musik disco dengan DJ. Nah ibu-ibu yang datang pada turun semua nari poco-poco. Seru. Dan acara berakhir jam dua belas kita semua pun pulang ke rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar