Dari Drielandenpunkt kami menuju Monschau yang sudah masuk wilayah Jerman. Belum masuk Monschau kita melewati daerah yang masuk wilayah Belgia di tempat ini menggunakan bhs Perancis. rumah-rumahnya pun mengingatkan pada suasana perancis. Daerah-daerah di sini sangat cantik, karena di kanan kiri kita bisa melihat lembah...dengan rumput hijau...bunga-bunga yang mekar, dan sapi yang sedang merumput...rumah-rumah petani yang unik....hm seperti pemandangan di post card atau kalender. Setelah memasuki wilayah Belgia kita memasuki wilayah Jerman, yaitu Monschau. Monschau merupakan salah satu tujuan wisata. Di tempat ini banyak turis mancanegara datang. Tempatnya berlembah dan ada bukit yang tinggi yang mana di tempat ini dinding rumah-rumah penduduk bahkan hotel pun masih sangat khas dengan dinding kayu. Di sini banyak juga toko souvenir, restoran khas jerman yang menyajikan kue khas yaitu apfelstrudel yang lezat. Hari minggu kemaren tempat ini sangat ramai dikunjungi orang. Di sini kita juga banyak melihat orang-orang yang datang menggunakan motor gede, seperti harley, ducati, dan banyak lagi. Dan herannya yang menaiki moge itu bukan hanya orang yang masih gagah, tapi kita juga bisa melihat oma-oma naik moge. Waduh.
Di Monchau ini kita relaks sebentar minum kopi, teh, ice cream...sambil ditemani apfelstrudel yang lezat dengan guyuran saus vanili. Apfelstrudelnya dibuat langsung alias home made. Jadi nunggunya agak lama. Tapi begitu datang lalu disodorkan di meja hm...dalam sekejap langsung ludes. Lezat sekali...apelnya di dalam segar krenyes-krenyes. Setelah melahap apfelsstrudel kita jalan lagi menuju bukit. Di sekeliling bukit kita bisa melihat rumah penduduk yang cantik. Kita terus naik, lewat jalan kecil yang menanjak. Tangga alam yang curam. hm...di Jakarta gak pernah olahraga, napas hampir habis rasanya. Untung sampai juga di atas. wow, pemandangan dari atas bukit...indah sekali. Bangunan-bangunan rumah, puncak gereja, semua yang ada di bawah bisa kita lihat dari sini. Udara pun segar. Tanaman juga indah-indah. Pas di belakang kita duduk di batu-batu cadas, terdapat taman pemakaman yang cantik. Makam-makamnya banyak ditanami bunga seperti tulip dan lainnya. Kok ada pemakaman di atas bukit, duh cukup tenaga untuk mencapai tempat ini.
Dari atas bukit kita turun lagi melewati jalan yang berbeda. Jalan yang ini kanan dan kiri jalan adalah hutan tapi tidak rimbun. Jalannya yang dilalui tangga-tangga sempit dengan pegangan dari kayu....bunga-bunga di sekitarnya sedang bermekaran, menyebarkan wangi yang lembut. Hmmm.....pengalaman yang luar biasa. Sungai kecil melingkar di bawahnya. Bunyinya menyejukkan sekali. Walau kaki capek...tapi jadi gak terasa.