Baru 3 hari di sini aku kemarin diajak Indah dan Chiel pergi ke rumah ke dua mereka didaerah Zutphen, kurang lebih 1 jam ditempuh dengan mobil dari Hilversum. Zutphen adalah kota tua di bagian timur Belanda. Kota ini berpenduduk sekitar 50 ribu sampai 100 ribu orang. Zutphen masuk propinsi Gelderland. Kota ini sekarang menjadi salah satu tujuan wisata. Kota kecil yang sangat menarik dengan sisa-sisa peninggalan jaman baheula. Seperti gereja yang dibangun sekitar tahun 1210, karena orang Belanda sudah banyak yang tidak percaya Tuhan, kini gereja tersebut sudah berubah fungsi menjadi perpustakaan. Begitu pula sisa benteng untuk mempertahankan kota dari musuh di jaman perang dunia dan kekejaman nazi masih bisa ditemukan di sini.
Bentuk rumah Hof, rumah-rumah kecil dengan kebun bersama juga masih ada. Kota ini ramai hanya dihari sabtu dan minggu. Karena di hari sabtu selalu ada pasar yang buka dari jam sepuluh pagi sampai jam lima sore. Pasar ini menggelar segala macam kebutuhan mulai dari sayuran, buah-buahan, ikan, bunga-bunga, sampai pakaian, pernak-pernik aksesoris, segala macam jenis roti, dan masih banyak lagi baik kebutuhan sehari-hari maupun yang bukan. Biasanya di hari sabtu orang-orang banyak yang datang ke pasar ini untuk berbelanja sambil rekreasi. Di sekitar pasar ini berderet pula toko dan café atau restoran yang bila musim semi atau musim panas banyak yang menikmati matahari dengan secangkir kopi atau teh di halaman terbuka.
Rumah Antik
Indah mempunyai rumah yang letaknya persis di depan gereja tua. Rumah ini ternyata salah satu rumah tua dan bersejarah yang termasuk dalam cagar budaya setempat. Dibangun sebelum tahun 1310. Rumah ini berlantai 3, di lantai bawahnya masih ada keller atau gudang bawah tanah yang terdapat pintu tembus menuju gereja. Tapi pintu itu sekarang sudah ditutup. Keller ini dulu berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan di waktu musim dingin. Kalau sekarang keller kebanyakan berfungsi sebagai gudang.
Sudah Jodoh
Menurut cerita Indah, dia tidak sengaja menemukan rumah ini. Setelah dia mencari-cari rumah di daerah Limburg, tapi tak juga menemukan yang sreg di hati. Sampai akhirnya ia membaca lewat internet iklan rumah di jual di daerah Zutphen, tepatnya di Broederenkerkplein 19. Setelah melihatnya tiba-tiba merasa sangat sreg dengan rumah ini. Pemilik rumah ini adalah seorang wanita karier yang bertugas sebagai atase di kementrian luar negeri Belanda. Si wanita itu sendiri jarang menempati rumahnya, karena tugasnya sering ke luar negeri terutama negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara, seperti Sudan, Afghanistan, Thailand dsb. Makanya tidak aneh, dalam rumahnya pun beberapa pintu masuknya dan temboknya dibuat bentuk mesjid. Dan interiornya banyak dipenuhi oleh pernak-pernik seperti patung-patung Buddha dan pernak-pernik dari Timur lainnya. Suasananya terasa begitu magis. Sebelum ditinggali wanita itu, konon rumah ini ditempati pula oleh wanita yang sampai sekarang masih hidup dan kini sudah berusia 90 tahunan. Menurut “penglihatan” Indah sebelum-sebelumnya rumah ini memang selalu dihuni oleh wanita. Bahkan dia “melihat” penghuni lamanya seorang wanita rupanya seperti bangsa Moor dan sampai sekarang ia masih tinggal dan menjaga rumah itu. Kata si “penunggu” itu, rumah itu dulu pernah terbakar akibat dari nyala lilin. Karena itu, harus hati-hati dengan lilin atau api. Wah…serem juga. Tapi kata Indah, “gak apa dia (si penunggu itu) baik kok.” Karena rumah antik, bentuk tangga rumah itu agak berkelok dan lumayan curam. Anak tangganya juga sangat sempit. Kalau tidak hati-hati bisa gampang kepleset. Di lantai kedua terdapat balkon yang sangat enak untuk duduk-duduk menghirup udara dan menikmati pancaran sinar matahari jika musim panas. “Enaknya lagi di sini, kata Indah, kalau mau cari buku atau membaca tinggal melangkah sudah sampai di perpustakaan bekas gereja di depan rumah. Serasa punya perpustakaan sendiri deh.
Antik dan Bersejarah
Rumah antik dan bersejarah ini merupakan salah satu dari dua rumah yang letaknya bersebelahan (no. 19 dan 21) yang dilindungi negara. Rumah berusia ratusan tahun ini Rumah berusia ratusan tahun ini dikenali dari adanya De druipstrook fussen (pintu saluran air) di Broederenkerkplein 19 dan 21. Dan dua rumah ini juga termasuk yang selamat dari pengeboman yang terjadi pada tanggal 14 oktober 1944. “Wah... Aku gak menyangka dapat rumah yang sudah berusia ratusan tahun dan bersejara pula.. Tapi mungkin rumah ini emang jodoh ya, buatku.” kata Indah. Bahkan rumah ini masuk dalam buku tentang sejarah Zutphen, “Lopen door het verleden van het Barlhezekwartier.” Turis yang datang ke tempat ini bisa cuci mata melihat keindahan kota dan tempat-tempat bersejarah dengan kereta kuda atau perahu yang melewati kanal. Rumah-rumah dengan jendela dan balkon di sekitar kanal juga bebek-bebek yang lucu di kanal akan menjadi pemandangan yang menawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar