Rabu, 27 April 2011

Rumah di Pinggir Hutan




Selama di Belanda, aku tinggal di rumah temanku, Indah dan keluarga kecilnya (suami, Chiel, yang orang Belanda dan anak perempuan satu-satunya, Riana.) di daerah Hilversum. Daerah ini termasuk daerah elite di Belanda. Di sini pusatnya studio televisi dan radio Belanda. Keluarga Indah tinggal di pinggir hutan lindung yang asri dan tenang.  Ia dan keluarganya telah mendiami rumah ini selama kurang lebih 25 tahun. Katanya cikal bakal rumahnya ini dahulu adalah kandang sapi. Rumahnya besar dengan halaman luas dikelilingi hutan. Ia membangun sendiri dan mengecat rumahnya step by step bersama suaminya tanpa bantuan tukang. Karena jasa tukang di sini sangat mahal. Ia dan suaminya akhirnya terampil memasang keramik kamar mandi, lantai parquet, mengecat tembok, dan keterampilan tukang lainnya.

Vaartweg 202
Suaminya Indah adalah seorang fotografer dan illustrator khusus flora dan telah menerbitkan buku. Indah sendiri sehari-hari bekerja di bagian pendataan hewan peliharaan. Setiap orang yang memiliki hewan peliharaan di sini harus di data. Jadi, seandainya hewan tersebut hilang atau lepas akan mudah ditemukan atau dikembalikan kepada pemiliknya. Sebuah bidang pekerjaan yang belum ada di Indonesia. hehe. Selain bekerja di bidang itu, Indah juga membuka praktek penyembuhan alternatif di rumahnya. Pasiennya kebanyakan orang-orang Belanda. Pasien biasanya harus bikin janji dulu sebelum datang ke tempat prakteknya. Mereka  yang datang berobat kebanyakan menderita  penyakit fisik dan mental seperti migraine, sakit pinggang,  alergi, stress, depresi, bahkan sampai kesurupan. (ada juga loh kesurupan di Belanda).  Indah memiliki “kelebihan” untuk menyembuhkan dengan cara memijit pasiennya. Ia menggabungkan acupressure dengan spiritual timur. Ketika ia memijit pasiennya, ia bisa merasakan sakit si pasien dan menemukan penyakit. Dan di saat bersamaan seringkali ia bisa melihat roh orang terdekat si pasien yang datang hendak menyampaikan pesan. Seringkali pesan itu penting untuk didengar dan diketahui oleh yang bersangkutan. Kata Indah, banyak orang yang meninggal mendadak, tidak menyadari bahwa dirinya sudah pindah dimensi. Sementara masih ada tugas yang  belum diselesaikannya. Karena itu, ia meminta bantuan kepada keluarga yang hidup untuk menyelesaikan tugas itu atau sekedar minta maaf. Dalam setiap prakteknya indah seperti tersedot energi pasien. Dari ruang prakteknya tentunya banyak sekali pengalaman unik yang membuat ia semakin percaya bahwa kita dan semesta memiliki kaitan yang sangat erat. Dan segala sesuatu di di dunia ini memiliki energi. Percaya atau tidak percaya, dia bilang, semua dia alami sendiri





3 komentar:

  1. Artikel menarik.... Saya pengen banget tinggal di pinggir hutan.. Tapi di indonesia sudah sulit cari hutan yang asri.. Ada juga hutan tapi akses ke kota sangat jauh, sehingga menjadi hambatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Makasih tulisannya... Inspiratif.

    BalasHapus
  2. hutan di indonesia full semak belukar

    BalasHapus
  3. Saya punya cita ingin tinggal ditepi hutan..buat saya hutan diindonesia adalah yg paling indah..

    BalasHapus