Minggu, 15 Mei 2011
Pesta di Hoorn
Hari minggu ini ramalan cuaca mengatakan akan hujan. Dan memang dari pagi ujan sudah mulai turun. Pagi-pagi aku bikin misro, tepung singkong yang didalemnya diisi gula merah. Enaknya di sini singkong gak usah marut. Karena udah banyak dijual singkong yang udah diparut dan kelapa yang juga udah diparut, jadi tinggal campur aja dikasih garam sedikit plus air lalu dipulung dikasih gula merah di dalamnya lalu digoreng beres deh. Indah bikin moschou yaitu tart yang banyak disukai orang-orang Belanda. Caranya simpel, krem dan gula dikocok lalu masukkan keju buat kue terus dikocok pelan hanya untuk tercampur rata aja. Lalu biskuit marie yang udah dihancurkan di taruh di loyang sebagai dasar dan adonan yang tadi diletakkan diatasnya lalu disemir dengan moschou kaleng (seperti selai dengan buah ceri yang masih utuh) lalu diamkan di dalam kulkas. Sekitar jam satu siang kita berangkat ke Hoorn kurang lebih satu jam dari Hilversum. Perjalanan walau hujan tapi cuaca lumayan terang. Di jalan kita banyak menyaksikan orang-orang bersepeda, berkano, atau jalan kaki walau hari hujan. kok gak takut masuk angin ya?? Kata indah, yaa...daripada mereka sumpek di dalam rumah mending mereka ke luar rumah walau hujan turun. perjalanan dari hilversum ke hoorn walaupun memakan waktu satu jam tapi hampir tidak terasa. karena gak ada macet dan jalanan mulus, dan pemandangan bagus. Sampai di sana (nama jalannya De Wieken) tuan rumah sudah menyiapkan banyak makanan seperti sate ayam dan kambing lengkap dengan bumbu kacang dan sambal kecap tomat, jeruk nipis, dan cabe rawit juga tahu taoco, kering tempe, karedok yang rasanya yummy, lambchop...wah lekker. Tapi semua itu gak bisa langsung disantap, kita masih harus menunggu jam makan malam yaitu sekitar jam tujuh malem. Sementara perut udah keroncongan. Untuk ngeganjel perut akhirnya disumpel aja dulu dengan teh. Segelas teh tandas tambah lagi. Bosen minum teh ganti dengan segelas jus orange plus sebuah martabak telor dan 2 biji misro yang dibawa dari rumah. Saat itu udara terasa rada dingin. Oh iya rumah Irma ini bergaya rada modern. Hal itu bisa dilihat dengan banyak sentuhan stainless steel. Isi rumah tertata apik. Aku sempat melihat kamar mandi tuan rumah yang terletak di lantai atas, sungguh perfect! Dan yang mengagumkan lagi ternyata semua itu dikerjakan sendiri bersama suaminya. Suaminya Irma membuat sendiri lampu dan kran dari stainless steel. Hebat euy semua orang di sini (mungkin karena terpaksa) jadi banyak yang pandai menukang. Eduuunnn.Hari tu udara begitu dingin.Untuk mengusir dingin, aku coba ikut-ikutan bakar sate dan lamb chop. Lmayan hangat walau baju bau sate. Wah makan di sini sungguh lekker, maklum yang bikin ibu-ibu jago masak. Ngobrol punya ngobrol gak terasa waktu sudah menujukkan jam 10 malam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar